Minggu, 27 Desember 2009

Ganti nama, peterpan berbagi souvenir emas.

Ingin memajukan industri musik Indonesia, Peterpan pun meniru band luar. Bukan dari musikalitas, melainkan dari cara band mancanegara mengeluarkan merchandise. Dari situ mereka banyak belajar dan akhirnya memilih untuk membuat liontin atau perhiasan yang dijadikan sebagai souvenir kepada para penggemar setia.

"Di dalam perhiasan itu ada kata-kata, karena banyak orang yang bisa dibilang pecinta kata-kata. Nah, kita ingin mengimplementasikan dan ingin kita sebarkan," ungkap Ariel yang ditemui di Score Cafe, Citos, Jakarta Selatan, Senin (31/8).

Acara merilis kalung dan liontin ini merupakan kerja sama antara Peterpan dengan King Halim Jewelry. Acaranya juga bertepatan sebelum Peterpan berganti nama. Uniknya, souvenir yang cocok untuk dikenakan cewek dan cowok tersebut hanya diproduksi sebanyak 50 ribu dan memiliki berat sekitar 2 gram dengan kadar emas 42%, yang dipatok dengan harga Rp400 ribu.

Pembeli akan langsung mendapatkan sertifikat dengan nomor seri produk sebagai tanda keaslian emas ini. Pendistribusian juga hanya berlaku di toko emas yang menjalin kerja sama khusus dengan King Halim. Dan bagi fans Peterpan, bisa mendapatkan kalung limited edition ini secara gratis dengan melakukan registrasi di www.Peterpanbagibagikalungemas.com.

Alasan adanya kenang-kenangan ini dijelaskan Ariel adalah karena berbagai masukan dari fans dan teman-teman mereka. Banyak yang menganjurkan agar nama Peterpan bisa diabadikan sebelum hilang karena berganti nama. "Di sini saya berharap bisa membikin sesuatu yang bisa mengabadikan nama Peterpan. Jadi seperti emas yang nggak gampang hilang," terangnya.

Ariel juga mengatakan jika lirik lagu yang ada di liontin tidak menimbulkan masalah dengan para personel yang sudah keluar. Pasalnya yang dicatat hanya liriknya. "Mungkin dia dapat royalti dari nama Peterpan yang ada di situ," ujar Ariel. "Ya, kita kan jarang banget main satu tahun ini, jadi hal seperti ini bisa untuk mengingatkan kepada publik kalau kita masih ada meskipun nggak muncul dengan nyanyi. Jangan sampai kita nggak kelihatan, mereka kangen, jadi lupa," sambungnya.

Dan sebenarnya, lanjut Ariel, kenang-kenangan itu mau diberikan secara gratis untuk para penggemar mereka. Namun dengan berbagai pertimbangan, jadinya rencana itu gagal. "Lah, kalau dibagi siapa yang mau nalangin?" tukasnya sambil tertawa.

"Kita sebenarnya pingin banget untuk membaginya, tapi kayaknya nggak memungkinkan. Apalagi bentuknya perhiasan. Ya, jangan sampai karena dibagi-bagi malah dianggap barang ini nggak berharga. Namun, pilihan limited edition itu karena kalau terlalu banyak, kita dipikirnya jualan emas," imbuhnya. (tyo/neswa)

source : kapanlagi.com

Jumat, 18 Desember 2009

charlie angel bukan ya.....?



gw cuma tau nama mereka aja, tanpa bisa kenal langsung ma mereka? meski kami adalah satu angkatan? yah tapi gw tetep pengen jadi temen mereka ( hehehe............, ngarep gw? )
yah tapi gw harus akuin bahwa mereka tuh manis2 ( bukan gula loh  . hehehe )?
gw ga' ijin mau ambil ni foto, yah biarpun di bilang pencuri?( emang ) tapi gw tetep nekat, hahahahahahaha?
suatu saat lo yang punya liat, mungkin gw dah kabur deh, bodo dia cuma bisa liat foto di profil gw? hehehehehehe?

love.....love.....love.......?

emang bener kata orang, cinta itu butuh ketulusan? dan jika kita mencintai seseorang, kita harus jadikan dia sebagai anugrah terindah? 
tapi sayang perjalanan cinta gw ga' seindah yang gw harapin? cinta gw ga selalu bertahan lama, itu semua karna ulah gw?




perhatian..............., itu yang ga' gw kasih ma pacar gw?
gw terlalu sibuk dengan diri gw? yang main band lah, hang out bareng temen2 llah, and masih banyak lagi?
sedangkan ma pacar gw, sms aja gw jarang2, apalagi telfon gw pastiin ga' pernah gw lakuin? itu semua yang membuat mereka cabut dari gw?


sakit hati, kecewa ga' pernah gw rasain? karena sampai saat ini gw belum bisa mencintai wanita dengan setulus hati gw.........................................................................................?

Minggu, 13 Desember 2009

SUPERNOVA LEBIH DARI MATANG.



Dewan juri regional dibuat pusing oleh penampilan-penampilan para finalis A Mild Live Wanted 2009music maniacs sehingga mendapatkan jatah juara favorit. Pertimbangan demi pertimbangan dari aksi panggung para finalis tak lupuk satu titik pun di mata dewan juri agar puas dengan keputusannya malam ini, Minggu (26/04).

"Orenz itu dari segi musik dan band secara utuh sudah bisa dikatakan matang," kata Capung di sela-sela perdebatan antara Noey (Java Jive), Anton Wahyudi (Motion Radio), dan Bhita Harwanti (I-Radio). Yang lain pun setuju dengan pendapat Capung, tapi tetap saja masih ada langit di atas langit. "Memang Orenz itu matang, tapi Supernova sudah sangat matang, lebih dari matang," Noey berpendapat.

Penampilan Supernova malam itu bisa dibilang jauh dari kata mengecewakan. Musik yang agak nge-rock justru mampu menciptakan atmosfer baru di antara finalis yang sibuk menonjolkan sisi ke-pop-an mereka. "Ini (musik rock) yang bikin mereka berbeda. Kalau pilihan kita bukan mereka berarti kita nggak cari sesuatu yang berbeda," lanjut Noey, yang diikuti anggukan setuju dari Not, sapaan untuk Anton. Noey dan Anton adalah dua juri yang cukup ngotot memilih Supernova karena karakter vokal yang memang unik ditambah musik yang bagi mereka sangat prima disatukan dengan karakter vokal yang dimiliki.

Supernova sendiri sangat tidak bisa memprediksi kalau mereka bakalan tembus ke grand final, karena memang nothing to lose dalam mengikuti A Mild Live Wanted. "Kita udah selama tiga tahun ikut ajang ini, yah kalau emang kalah kita sudah pernah ngerasainnya, nah ini jadi juara pertama. Benar-benar nggak kebayang," kata Angga sang vokalis. Saking kagetnya, sampai-sampai mereka tidak kepikiran untuk menggunakan secara bijak hadiah yang mereka terima.

Terlepas dari keterkejutan itu, Angga juga bisa mengakui kalau musik yang mereka sebut sebagai pop alternative-nya itu punya ciri khas tersendiri. "Musik kita ini adalah penggabungan dari beberapa idealisme dan juga influens tiap personil yang berbeda-beda. Hasilnya seperti ini, dan katanya juga karakter vokal saya punya sangat cocok dengan musik yang kita bawakan," lanjutnya.

Komitmennya di dunia musik mereka coba tunjukan lewat eksistensinya di ajang pencarian band berbakat di tanah air ini. Tidak ada kata menyerah, dan tetap keras kepala dengan musik yang mereka usung. Tidak ada perubahan yang begitu signifikan bila ditilik lewat musik yang dibawakan, hanya beberapa bagian saja yang katanya diberikan sentuhan lain demi memolesnya menjadi lebih bersahabat di telinga masyarakat. Itu namanya proses belajar, dan proses ini jelas menuju ke arah yang lebih baik. (ip)
regional Jawa bagian Barat. Butuh waktu yang cukup panjang untuk akhirnya bisa menyimpulkan kalau Supernova asal Purwokerto sebagai juara pertama, Orenz juara kedua dan Jessy and The Music Factory sebagai juara ketiga, dan Payungi berhasil merebut perhatian

penyakit penganggutan......?

Kondisi badan gue drop lagi.
Ga karuan rasanya. Udah 5 hari gue terkapar menderita dengan segala erangan penuh kesakitan. Gue kena penyakit paraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah banget. Jerawat.
Ngaco!!
Serius, selama 5 hari terakhir gue merasa dalam kondisi yang tidak bisa bekerja secara baik dan benar. Perut gue, tepatnya dibagian bawah ulu hati terasa nyeri sangat. Ditambah komplikasi mencret dan badan lemas. Sampai akhirnya, kemaren gue terpaksa mengunjungi Rumah Sakit.
Yah, kemaren, setelah jam kantor, gue periksa. Ditemeni Suryadi, temen kerja sekaligus temen kos yang begitu setia menemani kemanapun gue pergi dengan motor BMW (Bebek Merah Warnanya), motor keramat. Yah, dia sangat setia kawan. Apalagi mengingat dia adalah pemuda perjaka asal Banyuwangi yang baru sekali menginjak kota Bandung, dan ga punya kendaraan, jadilah dia, bagai ikan dan kotoran, selalu mengikuti kemana gue pergi.
Diatas motor, kita berpelukan. Erat. Menggigil kedinginan. Gue yang sering berada dalam posisi mengendarai, sering sekali merasakan ‘ada sesuatu menyodok bagian belakang tubuh gue’.
Romansa penuh kehomoan ternyata ga pernah lepas dari gue. Hueeeh…
Eh, back to topic guys.
Sebagai seorang pegawai bank besar, gue dapat keuntungan asuransi kesehatan. So, gue dapat keringanan (bahkan gratis) buat periksa di Rumah Sakit rujukan yang ditunjuk oleh perusahaan. Wew, yah lumayan buat ngirit gaji toh. Yang perlu dicatat, kami berdua adalah orang yang sangat awam dengan kota Bandung. Kemanapun kami pergi, selalu ditemani peta. Bayangkan, disetiap lampu merah, kita selalu buka peta lebar-lebar. Kemudian dengan penuh keluguan, Suryadi berteriak dengan logat Jawa Timurnya “Waduh rek!! Kita kesasar lagiiiii!! Ini dimana!??”
Dan gue dengan penuh amarah, hanya bisa merintih kesakitan “…Mati gue.Bakal mencret dicelana…”
Ini sempat membuat para pengguna jalan terlena. Mungkin mereka berpikir “Kenapa ada tukang sate teriak-teriak di jalan?”
Yah, sempet beberapa kali nyasar, akhirnya gue sampai di sebuah Rumah Sakit. Well, hati gue terasa lega. Akhirnya gue bakal nemuin dokter yang tepat untuk menyembuhkan penyakit gue. Namun, pikiran itu terlintas hanya sesaat. Detik selanjutnya gue mengumpat ketika membaca papan Rumah Sakit. Tertulis gede-gede “RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA : MELAYANI PERSALINAN”
“Anjrit!! Persalinan!? Sur, gue mah mencret doang, bukan mau ngelahirin!!”
“Oh, yah…kayaknya si ada dokter umumnya Ca, kalo ndak ada yo wis, cari RS lain lah…”
“………….Masa gue bakal di USG gara-gara mencret??”
Meskipun, pada akhirnya, semua kekhawatiran gue sirna. Ternyata, ada juga dokter umumnya.
Gue dicek tensi. Normal. Terus pake stetoskop. Ditenmpelin di perut. Perut gue ditekan-tekan. Dipukul-pukul dikit. Dokternya bingung. Dia bilang “Rambut di perutmu seperti hutan…”
Bukan!!
Dia bilang “Hmmm, kayaknya perlu tes lab”
Gue dibawa ke lab. Ternyata cuma diambil sampel darah doang.
Nunggu bentar, sampai hasilnya keluar. Kata dokternya sih, hasil cek darah gue semuanya bagus. So, diagnosa DB atau tipus yang pernah dikeluarkan Suryadi sirna. Gue lega.
Gue tanya ke dokter “Terus, saya sakit apa ya dok?”
“Hmmm, yah, lambung anda banyak terisi oleh enzim. Gampangnya, kelebihan enzim. Jadi kadang ada suara grucuk-grucuk di lambung kan?”
“Ha?” gue ga mudeng
“Yah, secara lebih gampangnya, ini yang dinamakan KEMBUNG. Dan anda juga menderita MENCRET.”
“Oh! KEMBUNG?....dan MENCRET?”
Man, gue jauh-jauh ke Rumah Sakit dengan kekahwatiran penuh. Was-was kalo kena DB atau Tipus. Lha ternyata malah kena KEMBUNG…dan MENCRET.
Sekalian gue tanya aja "Dok, bisakah KEMBUNG membuat saya terbunuh!??" Umur saya tinggal berapa windu lagi neeeeh???"
Kenapa harus KEMBUNG dan MENCRET si!??
Iyah, elite bener penyakit gue!!
Gue beranjak menuju tempat pengambilan obat. Mbak yang melayani gue ramah. Dia bicara dengan lemah lembut. Penuh senyum. Berbicara layaknya gue adalah orang yang memang harus dihormati meskipun gue sedang menderita mencret. Dia bilang dengan pelan ditengah antrian para pencari obat, “Mas, ini obat untuk lambungnya, diminum 2 kali sehari yah.”
Gue jawab pelan “Iyah…”
Kemudian dia bilang lagi, “Nah, untuk mencretnya, 3 kali sehari 2 tablet yah..”
“Iya”, kata gue
Eh, dia bilang lagi dengan nada aga keras “Inget lho Mas, OBAT MENCRETNYA 3 KALI SEHARI.YAH?”
Pengantre disebelah gue ketawa…
Anjrit…
Kali ini dengan nada pasrah, gue bilang “Iya…”
Heh, untung de, berkat obat yang diberikan sama dokter, sekarang gue udah lebih baikan. Gue mulai pulih dari diare.

Heh, syukurlah! On fire ni buat kerja lagi.
Huooooooh!!!

anatara cinta dan nasionalisme?

"Kami Tidak Takut..."

"We Are Not Afraid..."

Well, back to main topic.
FYI, gue tuh lebih suka hang out di Coffee Shop daripada nongkrong di Kuburan (ya...iyalah...ngapain jg nongkrong dikuburan). Apalage kalo bareng temen-2 gue yang kelakuannya "ngujubilah bin jalik"(termasuk gue kali yeee..).

Nah, minggu kemaren karena ngerasa penat, suntuk dan butuh refreshing, gue ngajakin Mira buat "ngopi-2". Mira pun setuju, malahan mau ngajakin Kinoy, Mimi sama Anne. Gue seh stuju-2 aja kalo ngajak Mimi sama Anne, tp kalo ngajak Kinoy, naluri keibuan gue pun muncul.

Gue : lo yakin mo ngajak Kinoy? *nada protes*
Mira : emang kenapa? salah? lagian buat nemenin elo, masa iya lo cowok sendiri. Tar kalo lo grepek-2 gue di mobil gmn?
Gue : . . .
Mira : lagian apa salahnya seh ngajak Kinoy. Itung-itung menghibur dia yang abis ditolak sama gebetannya.
Gue : oke..kalo gitu tar malem gue bawa tasbih !
Mira : buat ???
Gue : TOLAK BALA !!!
Mira : . . .

Suasana cafenya seh lumayan oke, apalagi ada cewek yg lagi main piano (FYI, gue suka banget sama piano). Keren abis, setelah nyanyi beberapa lagu tuh cewek akirnya menawarkan kepada pengunjung yg ingin bernyanyi. Mira pun buru-buru nyuruh Mimi maju, emang sih Mimi itu ratu karaoke dan suaranya bagus koq. Akirnya Mimi nyanyi lagu "I Remember"-nya Mocca. Sumpah suaranya Mimi emang keren menurut gue.

Gue : *piwwwiiidddd....sempritt....semprittt...*
Mira : sumpah keren banget suara lo, Mi.
Anne : GILAK! keren abis, Mi.
Kinoy : iye...suara lo mirip JUPE.
Mimi : . . .
Kinoy : ah gitu doank gue juga bisa. Liat neh permainan piano gue.

Kinoy pun segera maju dan mencoba untuk menyumbangkan sebuah permainan piano. Anak-anak heboh...gue pun ikutan heboh...tetapi keajaiban pun terjadi.

Gue : AYO KINOY!!LO BISA !!
Mira : eh, Bar. Emang Kinoy bisa maen piano ? *sambil tepuk tangan*
Gue : waduh...boro-boro maen piano, maen suling aja dia kena asma.
Mira : . . .

Melihat situasi yg seperti ini gue pun memberi solusi supaya Anne pura-2 epilepsi untuk mengalihkan perhatian pengunjung. Tapi karena alasan kemanusiaan ide gue ditolak mentah-2 sama Anne, "RESE LO!!". Mimi yg dari tadi mikir pun menawarkan solusi yg jitu, "eh, kabur aja yuwk, pura-pura gk kenal aja".

Kinoy : lagu ini saya dedikasikan buat wanita yang sangat saya cintai dan sahabat-2 saya yg diujung sana (sambil melambaikan tangan).

Gue dan anak-2 yg laen mencoba kabur sebelum pengunjung pada kena muntaber gara-2 dnger Kinoy maen piano. Akan tetapi takdir berkata lain...hehe...(lebay neh bahasa...).

TING...TING...TING.....TING....TING....

Mimi : eh bentar deh, keren loh permainan pianonya.
Gue : iya...keren, gak nyangka Kinoy bisa maen piano.
Anne : ho oh, imut gitu suara piano nya.
Mira : tapi koq kayaknya nih lagu familiar banget yah...kayak sering gue nyanyi in gitu...
Mimi : eh bentar deh, bukannya ini lagu "Ibu Kita Kartini"?
Gue : . . .
Mira : Kabur yuwk...

Terdengar dari kejauhan...

"Putri sejatiii.....putri Indonesiaaaaa....Harum namanyaaaaa...."

Tadinya seh gue pengen ninggalin Kinoy dan nyuruh dia balik naek bajaj. Tapi karena alasan kemanusiaan, gue urungkan niat mulia gue. Besoknya temen-2 nya Mira pada heboh ngomongin Kinoy yang nyanyi Ibu Kita Kartini gara-2 ditolak cewek. Ketika gue nanya Kinoy, kenapa dia nyanyi lagu itu, dia dengan enteng bilang, "Dimana rasa nasionalis elo?". Wah bener juga kata Kinoy, dimana rasa nasionalis gue? hmmm...ini gue yg bego ato Kinoy yg cacad mental?

 
Design by Fajri Alhadi | Published by Template Dyto Share.us | Download Film Terbaru
Sisi Remaja Ebook Teknisi Komputer