Selasa, 10 Agustus 2010

album religi jadi tren tiap tahun...

Bulan Ramadhan merupakan sebuah ajang kesempatan bagi para musisi atau artis untuk berlomba-lomba menciptakan dan menjual sebuah album religi dalam beberapa tahun terakhir.

Mulai dari para ustadz kondang hingga para penyanyi atau pun band mencoba peruntungan di bulan suci Ramadhan melalui jalur album religi.

Seperti pesinetron Teuku Wisnu memanfaatkan momen Ramadhan dengan mengeluarkan single religi Syukur. Ia pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan Ramadhan.

"Tepat berdekatan dengan bulan Ramadhan, aku dapat tawaran dari sebuah label untuk menyanyikan single Ramadhan Syukur. Kesempatan nggak datang dua kali dan kebetulan kondisi aku memang lagi sehat," ungkapnya.

Membuat album religi bagi beberapa band ternama, memang sudah seperti menjadi sebuah tradisi tahunan. Sebut saja GIGI dan Ungu, yang selalu tidak pernah melewatkan kesempatan untuk merilis album religi di setiap Ramadhan.

GIGI kini kembali bersiap meluncurkan album religi mereka yang berjudul Amnesia. Album itu merupakan album religi ketujuh GIGI.

Menurut Armand Maulana, inti dari judul album itu merupakan sindiran bagi orang yang kerap mencampuradukkan ibadah dan dosa.

Lagu itu juga menggambarkan kondisi di sekitarnya. Contohnya banyak orang yang paginya beribadah, namun siangnya tetap melakukan dosa juga. Ketika pagi beribadah, siangnya amnesia.

Berbeda dengan Ungu, mereka sebelumnya telah merilis album religi berbentuk mini album bertajuk Para Pencari-Mu. Dalam album ini, mereka berkolaborasi dengan ustad Jeffry Al Buchori.

Album ini hanya berisi lima lagu, yaitu Para PencariMu, Sembah Sujudku, Surga Hati, Sesungguhnya, dan Tuhanku. Sebelum minialbum ini dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi yang tayang selama Ramadhan.

"Kita memang keranjingan bikin album religi, karena ternyata album yang kita buat sebelumnya bisa diterima oleh masyarakat juga," jelas Rowman, sang drummer Ungu.

Dilihat dari segi bisnis industri musik, album religi adalah proyek musiman. Karena biasanya album religi itu laku dijual di saat Ramadhan maupun sesudahnya. Jadwal manggung band-band yang memiliki album religi itu sangat padat pada saat Ramadhan. Keberuntungan pernah dialami oleh Ustadz Hadad Alwi yang pernah menjual album religi perdana hingga mencapai dua juta keping.

Fenomena larisnya album religi salah satunya disebabkan karena segmentasi pasar album religi sangat jelas dan kuat. Pangsa pasar album religi tidak akan pernah mati di Indonesia. Meski nyaris sepi dari publikasi, nyatanya penjualan album religi tetap stabil, bahkan mengalami peningkatan signifikan.

Di satu sisi, fenomena ini tentu saja menggembirakan. Namun di sisi lain, tetap saja mengandung unsur aji mumpung. Atau memang band-band itu sudah memperhitungkan sebelumnya, sebagai strategi promosi untuk meningkatkan citra positif sang artis yang bersangkutan?

Sekarang apakah album religi itu benar-benar sebuah karya yang dibuat atas dasar perasaan kerinduan manusia akan Tuhannya? Ataukah album religi itu hanyalah sebuah tuntutan dari industri dan bisnis musik belaka?


sumber :inilahcom

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Fajri Alhadi | Published by Template Dyto Share.us | Download Film Terbaru
Sisi Remaja Ebook Teknisi Komputer